Introduction

Sekedar Pengantar 

Era Globalisasi bagi sebagian masyarakat dunia menjadi harapan akan terwujudnya kehidupan yang lebih baik, perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang lebih maju, pembangunan sarana dan prasarana yang lebih modern serta harapan akan tumbuhnya perekonomian yang lebih baik lagi. Harapan-harapan tersebut di dengungkan ke penjuru dunia hingga menjadi bunga mimpi bagi sebagian masyarakat miskin dan kelas pekerja di Negara-negara dunia ketiga seperti halnya Indonesia.

Ihsan Iskandar, Dewan Pendiri
Arus investasipun mengalir kedalam negri, industri-industri besar didirikan di kota-kota besar hingga menyerap  jutaan tenaga kerja baru dengan harapan akan mampu mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Urbanisasipun terjadi, pola pikir instan dalam upaya memperbaiki taraf kehidupan masyarakat mulai tertanam dengan baik pada diri masyarakat kita, sehingga akhirnya mematikan daya imaji, kreasi dan inovasi personal yang ada pada tiap individu.

Pola pikir instan ini telah menciptakan ketergantungan bagi masyarakat Indonesia akan ketersediaan lapangan pekerjaan pada sektor formal yang ada. Bagi masyarakat yang berpendidikan rendah, menjadi buruh di pabrik-pabrik kapitalis menjadi pilihan mutlak dari pada harus menghabiskan waktu dan tenaga di sawah dan kebun tempat asal mereka. Bagi sebagian masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi, menjadi Pegawai Negri Sipil (PNS) seakan-akan telah menjadi cita-cita tunggal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, padahal idealnya, mereka yang telah memiliki kapasitas ilmu yang memadai tersebut harus mampu membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat di sekitarnya dengan kapasitas keilmuan yang dimiliki.

Disisi lain jumlah pencari kerja baru kian bertambah, terutama para pencari kerja yang berpendidikan rendah bahkan putus sekolah, pencari kerja yang tidak memiliki skill, tidak memiliki modal dan tidak memiliki jaringan (pengangguran tidak produktif). Pengangguran seperti ini membutuhkan penanganan dan perhatian khusus dari kita semua, karena apabila tidak ditanganni secara serius, akan menimbulkan efek social yang sangat luas baik itu bagi Negara maupun bagi masyarakat pada umumnya.

Oleh karena itu, kami dari Komunitas Salaja Ndai berupaya semaksimal mungkin dengan kapasitas dan kapabelitas yang kami miliki, untuk selalu berbuat sesuatu dalam bentuk kerja nyata bagi sebagian saudara kami yang ingin bekerja tetapi tidak memiliki skill, ingin buka usaha tapi tidak berkecukupan modal, ingin berdagang tapi tidak memiliki jaringan pemasaran yang baik. agar nanti kami bisa bersama sama memandang masa depan dengan penuh optimisme.